.quickedit{display:none;}

Minggu, 28 Desember 2014

Resensi Novel (Fadillah R)

Fadillah: RESENSI

Judul: BUMI
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Genre: Fantasi
Tebal: 440 halaman
Terbit: Tahun 2014
ISBN: 978-602-03-0112-9



Novel terbaru Tere Liye kali ini mengangkat tema yang berbeda, kini ia menghadirkan Fiksi Fantasi yang sangat indah.  Namun masih dengan khasnya, mengangkat cerita dari hal-hal yang biasa atau bisa dibilang ada disekitar lingkungan kita menjadi hal-hal yang luar biasa.
Novel Bumi karya Tere Liye ini mengisahkan kehidupan seorang remaja perempuan bernama Raib yang memiliki kemampuan unik. Sejak umur 22 bulan, Raib bisa menghilang. Cukup menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan dan wush. Raib pun hilang. Sekarang umur Raib 15 tahun dan kemampuan ini tetap menjadi rahasianya. Selain bisa menghilang, Raib juga memiliki hal unik lainnya. Raib memiliki 2 kucing kembar yang dia dapat di ulang tahunnya yang ke-9. Si Hitam dan Si Putih. Tapi orang tuanya hanya dapat melihat Si Putih. Di usia 15 tahun, kejadian demi kejadian mulai datang dan tanpa disadari oleh Raib akan mengubah kehidupannya. Mengungkap siapa Raib sesungguhnya.
Raib memiliki sahabat bernama Seli yang ternyata memiliki rahasia juga. Seli dapat menahan sengatan listrik dan dapat menggerakan benda-benda kecil tanpa menyentuhnya. Sama seperti Raib, kemampuan ini tetap menjadi rahasia Seli hingga usianya 15 tahun. Di kelas Raib, ada seorang ramaja pria bernama Ali. Ali adalah murid genius. Dan dia yang pertama kali mengetahui rahasia Raib. Saat Raib sedang dihukum oleh Miss Keriting karena tidak membawa buku PR matematikanya dia memutuskan untuk mengamati hujan sambil menghilang. Tiba-tiba ada sesosok tinggi kurus menyapanya dengan suara dingin, “Halo, Gadis Kecil” sapaan ini mengagetkan Raib sehingga wajahnya tidak tertutup lagi oleh kedua telapak tangannya dan Raib pun terlihat lagi. Ali melihat lorong yang kosong dan tiba-tiba saja Raib muncul di sana. Semenjak itu Ali terus membuntuti Raib untuk membuktikan bahwa dirinya benar. Dunia ini tidak sesederhana yang terlihat.
Seakan belum cukup rahasianya diketahui oleh Ali, setelah sampai di rumah Raib tidak dapat menemukan si Hitam. Dan beberapa hari kemudian Raib menemukan kekuatan baru. Raib dapat menghilangkan benda. Beberapa hari kemudian di malam hari, Raib terkejut. Sosok tinggi kurus yang menyapanya di lorong sekolah berada di kamarnya. Lebih tepatnya di dalam cermin di kamarnya. Bersama si Hitam. Sosok tinggi kurus itu mengaku sebagai ‘teman’. Dia mengaku mengetahui siapa Raib dan dapat melatihnya menguasai kekuatan yang ada dalam dirinya. Tugas pertamanya adalah menghilangkan sebuah buku. Tapi Raib tidak menanggapinya secara serius, hingga saat malam harinya sosok tinggi itu datang lagi. Sosok itu marah karena Raib tidak melakukan tugasnya dengan serius. Maka sosok itu menggunakan cara kasar. Dia memerintahkan si Hitam untuk membunuh si Putih jika Raib tidak bisa menghilangkan buku tersebut dalam hitungan kesepuluh. Si Hitam berubah menjadi kucing seukuran serigala dan menerkam si Putih siap membunuhnya. Dalam kepanikan Raib masih tidak dapat menghilangkan buku itu. Dan saat si Hitam akan membunuh si Putih tanpa disadari oleh Raib telapak tangannya mengarah ke si Hitam dan menyuruhnya menghilang. Dan wush. Si Hitam menghilang. Sosok tinggi itu terkejut, kemampuan Raib melebihi perkiraannya. Raib pun sama terkejutnya. Setelah kejadian itu Raib pun dapat menguasai kekuatan barunya.
Keesokan harinya, terjadi peristiwa besar di sekolah. Gardu listrik tiba-tiba saja meledak dan menjatuhkan kabel-kabel listrik ke arah Raib dan Seli. Terancam maut, Seli berhasil menahan kabel-kabel listrik. Membuka rahasianya di hadapan Raib. Raib pun menghilangkan tiang listrik yang jatuh ke arah mereka. Membuka rahasianya di hadapan Seli. Tiba-tiba muncul Ali yang membawa mereka lari ke tempat aman agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan orang. Semua berjalan sangat cepat. Di aula sekolah, tempat mereka bersembunyi tiba-tiba datang 8 orang berpakaian hitam dan dipimpin oleh sosok tinggi yang ternyata bernama Tamus. Mereka akan menjemput Raib ke dunia lain. Dunia Klan Bulan.
Mereka bertiga malawan. Seli mengeluarkan petir dari tangannya. Dia adalah salah satu Klan Matahari. Tapi mereka bertiga belum cukup kuat. Dalam keadaan terdesak, tiba-tiba datang Miss Keriting (Selena) yang sebenarnya adalah salah satu masyarakat Klan Bulan. Dengan bantuan Miss Selena mereka bertiga berhasil lolos dan tiba di kamar Raib. Tapi sayangnya Miss Selena tidak dapat kabur bersama mereka.
Di kamar Raib mereka memeriksa buku PR Matematika Raib yang diberikan Miss Selena beberapa hari yang lalu, mencari petunjuk. Buku itu kini bersampul kulit berwarna gelap dengan gambar bulan sabit cetak timbul. Saat Raib menyentuh buku itu, muncul sinar dari bulan sabit dan menjalar ke tubuh Raib. Cahaya itu semakin terang dan tiba-tiba saja mereka sudah berada di ruangan berbeda. Di Dunia berbeda. Dunia Klan Bulan.
Ruangan itu adalah kamar Ou. Anak bungsu Ilo dan Vey. Ilo adalah orang yang paling tenar dan memiliki pemikiran yang sama dengan Ali. Dunia ini tidak sesederhana yang terlihat. Ilo berjanji akan membantu Raib, Seli dan Ali kembali ke kota mereka esok hari. Ilo menyarankan mereka untuk bermalam dan menggunakan kamar Ily, anak sulungnya yang tinggal di asrama akademi.
Dunia Klan Bulan memiliki teknologi yang sangat maju dan sangat menjaga lingkungan. Mereka membuat sebagian besar peradabannya di bawah tanah agar tidak merusak lingkungan permukaan. Hanya orang-orang kaya yang tinggal di permukaan. Di bangunan tinggi dengan rumah beton berbentuk balon.
Setelah Ilo mengetahui dari mana mereka berasal, Ilo memutuskan untuk membawa mereka ke orang yang lebih baik. Av. Kakek dari kakek-kakeknya Ilo. Sang penjaga perpustakaan. Dari Av terungkap bahwa Dunia ini memiliki 4 Dunia Paralel yang saling berdampingan dan tidak pernah bertabrakan. Dunia Tanah, Dunia Bulan, Dunia Matahari dan Dunia Bintang. Dan Av pun memberitahu jika Raib memang dari Dunia Klan Bulan dan itu berarti orangtuanya di Bumi bukanlah orangtuanya yang sesungguhnya.
Dunia Klan Bulan mengalami kerusuhan. Kota Tishri, tempat mereka berada telah berhasil dikuasai oleh Tamus. Raib, Seli dan Ali terjebak. Tidak dapat kembali ke Bumi. Petualangan mereka bertiga di Dunia Klan Bulan dimulai. Pada di pertengahan ceritapun dijelaskan bahwa di bumi ini mempunyai empat dunia yang berbeda yaitu Dunia Bumi, Bulan, Matahari, dan Bintang. Mereka hidup bersamaan di tempat yang sama, namun tidak bersentuhan ssama sekali. Raib dan kawan-kawan akhirnya mencari jawaban atas diri mereka dengan berpetualang di bulan.
Novel ini sangatlah menarik untuk di baca. Saat membaca sinopsis buku yang berada di punggung novel ini, terdapat kalimat menarik yakni “Namaku Raib dan aku bisa menghilang” . Pada novel ini Tere Liye mengganti tempat dengan penggambran yang indah. Kata-kata yang digunakan mudah dibacadan tepat sehinggapembaca tak akan lelah membacanya. Dalam novel ini Tere Liye menggunakan trik menyisakan adegan terpotong di setiap episodnya yang mengakibatkan para pembaca dibuat penasaran untuk membaca episode selanjutnya. Novel Bumi ini adalah seri pertama, dan akan ada serikeduanya yaitu Novel Bulan, mengakibatkan para pembaca tertarik menunggu seri kedua tersebut.
Cukup banyak amanat yang disampaikan dalam novel ini, beberapa contohnya yaitu Ada banyak sisi dalam setiap masalah, tidak semua yang kita lihat itu adalah yang sebenarnya terjadi. Dalam situasi bagaimanapun, kita tidak boleh meninggalkan teman yang ‘benar-benar teman’ harus tetap solid dan saling menghargai teman walaipun memiliki karakter atau sifat yang berbeda.
Kelemahan yang terdapat pada novel ini yaitu Adanya adegan yang tidak penting. Contohnya pada episode ke 7, terdapat cerita tentang Mama Raib dan Raib yang ke toko elektronik untuk membeli mesin cuci yang rusak. Setelah itu, pada episode 10 mesin cuci baru ini dikabarkan rusak dan dilanjutkan pada episode 12, petugas elektronik akhirnya mengganti mesin cuci yang rusak. episode 12 tidak lagi dibahas kaitan mesin cuci itu dengan cerita selanjutnya. Adanya sedikit ketidaklogisan cerita. Di episode 21, saat Ali, Raib dan Seli menuju ke Aula. Sebelumnya, Seli yang diceritakan sebagai murid biasa yang tiba-tiba menangkap disentrum listrik tapi setelahnya dia tidak kenapa-napa. Seharusnya Ali dan Raib pasti penasaran kenapa dia bisa melakukannya. Tapi yang dikatakan Ali malah “Kalian tidak kenapa-napa?” lalu, “Ini hal gila yang pernah kusaksikan” dan kemudian Ali berkata lagi “Mau minum Ra?” padahal bukankah orang yang baru saja menyaksikan peristiwa mencengangkan harusnya bertanya ‘kenapa itu bisa terjadi?’terlebih dahulu. Seli yang seharusnya juga penasaran kenapa Raib bisa menghilangkan benda justru baru bertanya pada Raib setelah 2 halaman berikutnya. Adanya keganjilan pada halaman 388 disana Raib berkata “Tidak akan ada yang bisa menyusul kita. Walaupun punya bubuk api, mereka tidak pernah ke rumah ini, mereka tidak bisa melintasi perapian yang belum pernah mereka datang.” Yang jadi pertanyaan adalah darimana Raib tahu mengenai hal itu padahal tidak pernah ada yang memberitahu. Sedangkan Raib baru mendatanginya kota yang sama sekali ini asing selama beberapa hari.

Tidak ada gading yang tidak retak setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan kecil maupun besar. Tapi terlepas dari kesalahan kecil itu, novel ini memiliki banyak kelebihan yaitu dari cara bercerita Tere Liye yang mengalir dan mudah dimengerti, mendeskripsikan tempat dengan lumayan detail, juga dari jalan ceritanya yang berbeda dari novel fantasi kebanyakan. Penulis sangat apik. Novel ini bagus dibaca oleh para remaja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar