Feature
Diah Ariyanti
2D
Keluarga Yang Tidak Pernah Menyerah
Ada seorang keluarga yang
sangat sederhana. Namun ia tetap bersemangat untuk menghidupi keluarganya meskipun banyak hal yang
tidak baik
yang sering ia hadapi dengan lapang dada.
Seorang wanita
yang sedang mendorong gerobak dagangannya. Ia bernama ibu Ani yang berumur 40
tahun. Ia adalah seorang penjual tahu gejrot. Ibu Ani itu mempunyai tiga anak,
namun hanya satu anak yang ikut dengannya, anak yang lainnya dititipkan pada
kakaknya.
Ibu
Ani berjualan tahu gejrot baru 4 bulan yang lalu. Ia mulai berjualan dari jam
10 pagi sampai jam 5 sore, namun itu tidak tentu kadang jam 3 sore juga sudah
habis. Sebelum ibu Ani berangkat dagang, ibu Ani harus menyiapkan makanan untuk
suami dan anaknya serta membereskan rumahnya. Dalam sehari penghasilan ibu Ani
tidak menentu, kadang ia mendapat 150 ribu bahkan juga 100 ribu pernah ia
dapatkan.
Dulu
ibu Ani itu hanya seorang ibu rumah tangga yang pekerjaanya hanya membereskan
rumah, namun setelah suaminya itu tidak bekerja, ibu Ani itu harus bekerja
meskipun hanya sebagai penjual tahu gejrot. Suaminya itu tidak bekerja lagi
karena penyakit suaminya itu sering kambuh, jadi ibu Ani harus berjualan untuk
menghidupi keluarganya dan membiayai
sekolah anaknya.
Namun
suaminya itu juga sering membantu ibu Ani mencari uang dengan cara ia mengamen.
Ia berangkat mengamen dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore, namun jam 12 siang ia
pulang ke rumah untuk beristirahat dan jam 2 ia berangkat mengamen lagi. Ia
Mengamennya dengan menggunakan seruling, padahal ia mempunyai penyakit asma
namun ia selalu semangat untuk mencari uang demi keluarganya.
Ibu
Ani dan suaminya itu selalu semangat dalam pekerjaannya meskipun hujan ibu Ani
tetap saja harus berjualan tahu gejrot. Ibu Ani itu berjualan tidak hanya
keliling di desanya sendiri bahkan sampai ke desa-desa lain. Setiap hari ibu
Ani itu berjualan pindah-pindah desa karena menurutnya kalau berjualan
disitu-situ saja nanti orang-orangnya jadi bosen. Dari pada tidak laku ibu Ani
itu berjualan keliling desa lain. Namun ketika ia berjualan didesa lain ia
tidak menggunakan gerobaknya melainkan menggunakan sepeda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar